Dinda namanya. Sudah 5 tahun terakhir perempuan 25 tahun asal Rembang, Jawa Tengah, itu mengabdi sebagai petugas kebersihan atau cleaning service di salah satu stasiun yang padat di jam berangkat dan pulang kerja di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).
Sejatinya Dinda merantau ke Ibu Kota sudah sejak lulus SMA. Namun kala itu Dinda tak langsung bekerja di tempatnya sekarang.
“Udah coba apply ke mana-mana, tapi nggak ada yang nyangkut,” ucap Dinda saat ditemui di salah satu stasiun itu pada Selasa, 28 Maret 2023.
Dia mengaku pernah membantu usaha katering, tukang cuci di warteg, hingga asisten rumah tangga. Namun pekerjaan itu tak ada yang langgeng dengannya.
“Nggak ada yang awet,” kata Dinda.
Baru akhirnya 5 tahun lalu Dinda bekerja sebagai petugas kebersihan di stasiun. Setiap harinya orang berlalu lalang seolah mengabaikan adanya Dinda. Namun hal itu tak membuat Dinda berkecil hati.
“Kadang saya ngerasa emang jelek banget ya jadi cleaning service? Soalnya kadang tuh banyak yang ngeremehin cleaning service,” tutur Dinda.
Ada kalanya pula Dinda rindu kampung halaman. Terlebih di bulan puasa seperti ini di mana banyak perantau yang sudah bersiap kelak saat Lebaran bertemu sanak saudara.
“Ya saya nggak bisa apa-apa, pulang mah mau banget tapi kerjaan kan nggak bisa ditinggal seenaknya ya. Nanti saya nggak dapat gaji,” kata Dinda.
Pernah Dimaki hingga Pengalaman Buruk
Terkadang ada kalanya Dinda mendapatkan perlakuan tidak baik. Namun semuanya dilakoni dengan ikhlas.
“Saya pernah lagi ngepel lantai kamar mandi, terus ember saya ditendang. Pernah juga saya dimaki-maki karena sabun habis. Sedih sih tapi sudah kerjaan saya,” tutur Dinda.
“Yang paling bikin merinding itu pernah pas saya lagi ngepel di gerbong. Itu saya inget banget itu kereta terakhir, jadi udah malem banget. Ada bapak-bapak nyamperin saya, nanya ‘Mau pulang bareng nggak, Neng?’ Wah, saya udah takut banget pas waktu itu. Untung nggak lama abis itu, si bapak turun,” sambung Dinda sambil menghela napas.
Padahal, bagi Dinda, sekadar ucapan terima kasih sudah membuatnya tersenyum. Pernah suatu ketika Dinda bertemu dengan seorang pengguna KRL yang mirip ayahandanya. Tampaknya kala itu si bapak tidak tahu arah dan lantas bertanya kepada Dinda.
“Bapak itu mirip almarhum bapak saya. Malah ramah banget. Terus pas sudah saya bantu, dia bilang terima kasih. Kayak tulus banget gitu,” ucap Dinda.
Sebatas ucapan terima kasih dapat membuat Dinda merasa dihargai. Ucapan terima kasih bisa membuat dia semangat bekerja.
sumber: https://news.detik.com/berita/d-6642780/sebatas-terima-kasih-cukup-bagi-dinda-si-petugas-bersih-bersih.